Monday, November 29

Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah

Megah, kata pertama yang terucap saat menjajakan kaki di Masjid yang berada kota Semarang ini, Masjid yang berdiri di lahan 10 hektar ini di bangun pada tahun 2001-2006 dan diresmikan oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Masjid Agung Jawa Tengah bisa di bilang masjid termegah dan terlengkap, kapasitasnya bisa menampung puluhan ribu jemaat, karena di pelataran masjid terdapat 6 buah payung hidrolik yang dapat terbuka secara otomatis untuk jemaat yang ingin beribadah. Selain kapasitasnya terdapat juga ruang auditorium serbaguna, parkiran yang luas di basement, tourist information center, dan tempat makan serta pusat oleh-oleh. Selain itu ada lagi yang menarik di kawasan Masjid ini, yaitu menara yang setinggi 19 lantai.


Di dalam menara terdapat antara lain museum perkembangan Islam, stasiun pemancar radio, restaurant di lantai 18 yang dapat berputar 360 derajat, dan di lantai 19 terdapat tower yang dapat melihat kota Semarang dari ketinggian dilengkapi juga dengan teropong pengintai yang dapet digunakan hanya dengan memasukkan uang 500 logam, kita dapat menggunakannya selama 1 menit. untuk masuk ke dalan tower ini kita dapat membeli karcis di loket sebesar 5000 rupiah per orang.

Tidak sulit untuk mengunjungi Masjid ini karena lokasinya yang mudah di jangkau, hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit dari simpang lima Semarang, akan lebih indah mengunjunginya di malam hari karena kita dapat melihat kota Semarang di malam hari dari atas tower. (yog)




Thursday, November 25

Kota Lama, Ikon Ibu Kota Jawa Tengah

Gereja Blenduk

Semarang tidak dapat dipisahkan dengan kota lama, bangunan-bangunan peninggalan jaman kolonial ini masih terawat dan terlihat indah, salah satu bangunan di kawasan kota lama Semarang yang terkenal adalah Gereja GPIB Immanuel atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Gereja Blenduk".

Gereja Blenduk terletak di jalan Letjen. Suprapto 32, di bangun pada tahun 1753 dan sempat mengalami pemugaran pada tahun 1894. istilah Blenduk sendiri merupakan julukan dari masyarakat Semarang yang berarti "kubah", itu dikarenakan atap Gereja yang berbentuk Heksagonal.

Sangat mudah untuk menuju Gereja Blenduk ini karena lokasinya yang strategis, hanya 10 menit dari Tugu Muda Semarang dekat dengan Stasiun Tawang. Banyak wisatawan asing maupun lokal mengunjungi kawasan kota lama Semarang untuk menikmati dan mengabadikan bangunan-bangunan peninggalan pada masa kolonial ini, akan lebih bagus mengunjungi kota lama disaat menjelang sunset, pemandangan akan lebih indah karena matahari akan terlihat sangat indah dari selah-selah bangunan. (yog)





Thursday, November 18

Warna - Warni Dunia









Pura Pemujaan Dewa Penjaga Laut

Tanah Lot

Legenda
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.

Lokasi
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.

Fasilitas
Dari tempat parkir menuju ke area pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan domestik sekalipun.

Hari Raya
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.







The Buddha




LAWANG SEWU, Gedung Seribu Pintu


Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di SemarangJawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebutWilhelmina Plein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu). Ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak sekali (dalam kenyataannya pintu yang ada tidak sampai seribu, mungkin juga karena jendela bangunan ini tinggi dan lebar, masyarakat juga menganggapnya sebagai pintu).
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Jawatan Kereta Api Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945) di gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan KidobutaiJepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan SK Wali Kota 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Saat ini bangunan yang berusia 181 tahun tersebut kosong dan bereputasi buruk sebagai bangunan angker dan seram. Sesekali digunakan sebagai tempat pameran, di antaranya Semarang Expo dan Tourism Expo.Pernah ada juga wacana yang ingin mengubahnya menjadi hotel. Pada tahun 2007, bangunan ini juga dipakai untuk film dengan judul yang sama dengan bangunannya.