Sunday, August 28

Nama Abadi

Sabtu, 27 Agustus 2011 pukul 15.15 sore hari, perasaanku mulai tidak jelas antara tegang, takut, senang, keringat dingin dan semuanya bercampur menjadi satu. Ruangan AC menambah suasana semakin dingin dimana telapak tangan dan kakiku sudah berair sebelumnya. Keadaan saat itu sudah hampir siap, ada sepasang bangku, semacam lampu belajar tegap siap menyorot seperti lampu operasi, sebuah meja pendek, jarum steril ukuran 9 pun dikeluarkan beserta penampangnya, sepasang sarum tangan, semacam balsem, tinta hitam, dan mesin yang sudah siap dirakit bersama jarum, serta sebuah sket yang akan dibuat.

Waktu saat itu menunjukkan hampir pukul 15.30 dan semua peralatan siap, mesin pun dihidupkan dan terdengar suara "ddrrttt drrttttt dddrrrrrttttt" suara itu semakin membuat perasaanku makin tidak karuan, hanya senyuman tipis yang terlihat dari bibirku namun itupun terpaksa untuk menghibur diri agar tidak terlalu tegang karena aku belum pernah merasakannya sebelumnya, hal ini pertama dalam hidupku dan akan mengubah semuanya.

Mesinpun mulai mendekat dan sebelumnya telah dicelupkan ke sebuah cup berisi tinta, mesin itu semakin mendekat kearah kulitku dan akhirnya aku merasakannya tetesan tinta itu menyatu didalam tubuhku dan apa yang aku rasakan saat itu.......
Tidak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata sebelum kalian semuanya mencoba sendiri :)
Goresan demi goresan, arsiran demi arsiran jarum menari dipermukaan kulitku, dan aku mulai beradaptasi dengan yang aku rasakan walaupun begitu tetap saja rasanya... sampai akhirnya goresan terakhirpun selesai aku melihatnya dan sebuah hasil karya seni telah menyatu dengan kulitku.

Sebuah tulisan yang sangat bermakna dalam tubuhku, Nama indah seorang wanita yang sangat spesial dan sangat aku cintai namanya kini telah terukir permanen di tubuhku, namun jauh sebelum itu dirinya telah terukir permanen dihatiku dan tidak akan hilang atau terhapus sampai nafas terakhirku begitu juga dengan nama indahnya ditubuhku telah terukir abadi, seabadi rasa cintaku padamu...



Saturday, August 27

Untitled 3

Kau telah menjadi masa lalu, memang benar adanya kata itu karena kini aku bukan siapa -siapa. Mudah untuk melupakanku karena memang semua salahku telah membuatnya sakit hati karena semua sikapku ini. dan bahkan bila orang lain membencikupun aku terima, aku pantas mendapatkan semua ini buah hasil perbuatanku, karmaku atas semua tindakanku selama ini, tidak ada rasa amarah hanya pasrah menerima semuanya. mereka pantas untuk menghina ata menghujat karena memang begitu kelakuanku.

Pantas mendapatkannya???, yap aku memang pantas...
Watak, sifat, perbuataanku memang bisa dibilang buruk, over protective berlebihan seperti layaknya bocah kecil yang belum tahu apa itu cinta dimana ada rasa tenggang rasa, saling percaya dan menghargai satu sama lain, itu tidak aku miliki sehingga aku memetik buahnya kini dan harus aku nikmati..

Tidak ada yang salah atau aku benci dalam hal ini, hanya aku rasakan sendiri dan mencoba menikmatinya. itu semua karena rasa sayang aku padamu...

Wednesday, August 24

Untitled 2

Rasa itu tidak dapat dihilangkan,
Sudah berbotol minuman alkohol kuteguk,
Cara - cara bodoh menyiksa diri,
Ratusan puntung rokok,
Namun belum menghasilkan....

Hati ini tidak berasa,
Tidak tahu lagi entah itu rasa senang, sedih, atau apapun,
Seakan semuanya datar,
tidak bergairah...

Sungguh berat,
Dan memang sepertinya tidak dapat dihilangkan,
Kau sudah menyatu,
Darah daging,
Perasaan,
Hati yang ku miliki memang diciptakan Tuhan hanya untukmu,
Tidak mungkin bisa dihapus,
Kau pemilik hati ini...

Wednesday, August 17

MERDEKA!!!

MERDEKAA!!!!, kata itu yang seluruh rakyat Indonesia komandangkan 66 tahun yang lalu, dan kata itu terus bergema setiap tanggal 17 Agustus. Dimana Indonesia bebas dari penjajahan berkat perjuangan seluruh rakyat.

Seiring waktu berjalan sepertinya kemeriahan menyambut peringatan hari raya kemerdekaan Indonesia semakin memudar. Entah itu perasaan ku saja atau memang benar adanya, Sejak kecil saya merayakannya dengan upacara pagi disekolah dan dilanjutkan dengan meriahnya lomba-lomba di hampir setiap gang. Namun lambat laun sepertinya semangat itu memudar, walaupun di beberapa tempat tetap menjaga tradisi untuk memeriahkan kemerdekaan RI.

Selain hal kecil perayaan dari segi pembangunan saya tidak tahu apakah kita sudah merdeka atau belum, pandangan dan spekulasi orang berbeda - beda, dan saya tidak dapat menyimpulkan apakah kita sudah merdeka atau belum?

Namun apapun yang terjadi kecintaan saya terhadap Tanah Air ini tidak terhingga, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya, banyak negara lain yang iri terhadap kita, segalanya kita punya, dan mereka sangat takut bila kita menjadi negara yang mandiri, kekayaan alam kita melimpah pesonanya sudah terkenal sampai ke pelosok dunia, apa yang tidak Indonesia punya?
Apapun yang terjadi saya akan tetap cinta dengan Ibu Pertiwi, Dirgahayu Indonesia TERUS MERDEKA!!!

Monday, August 15

Untitled

PENYESALAN memang selalu datang belakangan, tiada kata lain selain itu. Dijadikan sebagai pembelajaran yang sangat berharga untuk introspeksi diri. Dikala dirimu diberi banyak sekali kesempatan namun selalu kesempatan itu disia-siakan begitu saja hanya karena hal yang kecil namun menjadi besar. mungkin itu titik dimana kesalahan terbesar ku buat, semua karena sikap kekanak-kanankan serta curiga terlalu berlebihan yang bahkan aku tidak tahu dari mana itu muncul dan mengapa selalu muncul kembali. Sungguh hal bodoh yang kulakukan!!!

Rasa percaya itu kujadikan salah arti dan kesalahan aku perbuat lagi, rasa sayang berlebih mungkin menjadi penyulut serta pikiran-pikiran pendek yang muncul begitu saja sehingga menjatuhkan diriku sendiri serta membuat lubang itu semakin dalam sampai akhirnya aku terjebak oleh semua yang ku lakukan sungguh hal bodoh!!!

Aku terus belajar untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, serta belajar tidak hanya saja rasa sayang yang harus kita punya, namun kepercayaan dan menghargai. sungguh seperti anak kecil yang bodoh semua yang ku lalukan hingga kesempatan itu habis dan tidak tersisa, walaupun hanya untuk memperbaikinya, aku telah jatuh terpuruk oleh tingkah laku aku sendiri.

Andaikan saja ada sebuah keajaiban atau sedikit harapan, namun nampaknya sudah tidak ada harapan lagi untukku, sekarang hanya rasa yang tersisa, mencintai tanpa dicintai, memberikan rasa sayang dan mencurahkan perasaanku tanpa  disayangi, namun tetap kulalukan semua itu, seluruh hati dan jiwaku telah aku berikan untuknya, walaupun tidak mengharapkan apapun aku akan tetap menyayanginya dan mencintainya tanpa berubah sedikitpun, hanya itu yang dapat kulakukan...