Thursday, December 1

Antara Bekasi - Tanah Abang II

Seperti biasa rutinitasku bekerja sebagai cook di salah satu hotel didaerah Bunderan HI. Waktu itu shift pagi untuk in charge di breakfast dan lunch dan aku pulang pada sore hari. Aku menunggu patas yang setiap hari mengantarku, namun hari itu cukup lama aku menunggunya, akhirnya aku putuskan untuk menuju dukuh atas untuk pulang menggunakan patas yang lainnya.

Sesampainya di dukuh atas ternyata patasnya kosong juga, lumayan lama aku menunggu sampai akhirnya datang dan keadaan langsung penuh. Saat itu terdapat tiga patas dengan trayek yang sama lewat secara bersamaan. Aku sudah mulai curiga akan saling menyalip antar sesama pengemudi untuk mengejar sewa sebanyak -banyaknya namun alhasil adalah ugal - ugalan yang terjadi.

Benar saja selama perjalanan patas yang aku tumpangi berjalan dengan kasar, menyodok kekanan dan kekiri, mengerem mendadak, mengebut... sedikit dek-dekan selama jalanan dan perasaanku semakin tidak tenang sampai akhirnya kejadian itu terjadi...

Saat itu sedang lampu merah dan bus dengan trayek yang sama berada didepan bus yang aku tumpangi, lalu bus yang aku tumpangi menyodok dari sebelah kiri dan tiba - tiba karena terhalang bus yang sebelah kanan bus yang aku tumpangi menabrak sepeda motor dari arah berlawanan secara tiba - tiba, keadaan panik seketika karena bus mengerem mendadak dan suara tabrakan terdengar keras. Aku dan penumpang lain turun untuk melihat, untungnya pengendara sepeda motor tidak mengalami luka parah. Suasana saat itu ramai seketika semua berkumpul mulai dari polisi, tukang ojek, dan warga sekitar.

Memang itu murni kesalahan pengemudi bus yang aku tumpangi yang ugal -ugalan demi mengejar setoran, yang akhirnya membahayakan orang -orang, aku tidak tahu proses selanjutnya karena aku langsung menumpangi bus lainnya untuk sesegera sampai rumah karena saat itu sudah sangat lelah di kantor. Sekali lagi nyawaku dan orang - orang sekitarku diselamatkan lagi, Terimakasih...

Sunday, November 6

Antara Bekasi - Tanah Abang

Seperti biasa kegiatan rutin yang aku lakukan berawal dari patas yang setiap hari aku tumpangi yaitu patas dengan jurusan "Tn-Abang - Bekasi" yang setia mengantarkanku menuju tempatku mencari nafkah di daerah bunderan HI.
Siang itu tidak ada perasaan apa-apa, aku menunggu patas jurusan Tn-Abang di tempat biasa, melintas patas dengan jurusan Tn-Abang, namun tidak AC. Karena siang itu udara cukup terik aku ingin menaiki bus yang lebih nyaman dan tepat dibelakangnya terdapat bus AC dan aku langsung menaikinya. Setelah mencari tempat duduk seperti biasanya aku menyetel stasiun radio favorit di hp bututku, karena hanya itu satu-satunya yang ada.
Perjalanan lumayan lancar karena saat itu sudah siang dan hari minggu, kejadian ini memang begitu mendadak dan lumayan mengagetkan. Ketika bus melintasi persimpangan antara cawang dan halim secara tiba-tiba bus yang aku tumpangi mengerem dengan sangat mendadak serta terasa oleng dan saat itu semua penumpang panik dan banyak yang berteriak sampai akhirnya bus bisa menghentikan lajunya dengan sangat mendadak. Keadaan yang bisa digambarkan pada saat itu penumpang sangat panik dan bingung, tercium bau kopling bercampur dengan kampas rem karena pengereman mendadak, aku berdiri dari kursiku dan melihat para penumpang paling depan terjungkir balik sampai ke dashboard  dan beberapa dilantai bus, saat itu kondisiku hanya terbentur bangku yang berada didepanku lumayan pusing saat itu yang kurasakan karena semua terjadi sangat cepat.
Ternyata penyebab bus kami sampai melakukan pengereman mendadak karena sebuah mobil panther memotong jalur kami karena pengemudinya kebingungan antara ingin keluar tol atau masuk tol dalam kota, kenek bus menghampirinya dan bertanya, pengemudi mobil tersebut hanya bisa meminta maaf sampai akhirnya supir bus kami berbicara "ya sudah biarkan saja yang penting kita semua selamat, biar mobil itu jalan dan kita lanjut jalan".
Suatu kejadian memang tidak dapat diprediksi, perjalanan lancar bisa menjadi malapetaka dalam sesaat, beruntung tidak ada korban jatuh, hanya cidera kecil yang dialami para penumpang. Tuhan masih menyelamatkan kita pada saat itu, Terima Kasih Tuhan.

Monday, October 31

Bintang Jatuh

Ketika malam begitu terasa kelam, sendiri tanpa siapapun berada disampingnya, hanya langit yang bisa ditatap dan termenung sesaat melihat bintang - bintang redup memudar disapu mendung melanda. Tak lama kemudian hujan pun mulai turun dari langit, ku hanya bisa terdiam menikmatinya sambil pikiranku tidak lepas sedetikpun darinya seakan sudah tidak bisa dihapuskan lagi walaupun dengan bersama turunnya hujan. Lama ku termenung dibawah siraman hujan, rasa dingin pun kalah dengan apa yang kurasakan didalam, terkadang aku seperti orang tak waras, fokus menghilang, pikiran hampa dan tak tahu apa yang dipikirkan, teringat hanya padanya bahkan sesaat Tuhan pun hilang dari hati ini. Sungguh angkuh memang perasaan ini dan maaf untuk mengucapkannya, hampir di luar batas imajinasi yang dihasilkan oleh pikiran ini, pertempuran terus terjadi setiap saat dan tak tahu kapan akan berakhir, terkadang juga menyerang tidurku yang tidak pernah terlelap setiap malamnya, setiap melintas lantas ku terbangun dan kadang sampai berteriak, hebat memang semua ini...

Senyum bisa keluar dengan lepasnya sesaat, seakan semuanya tidak terjadi apa - apa, semuanya bohong, biarlah seperti itu dan tidak ada yang tahu akan hal itu. Biarlah semua mengetahui senyuman ini tanpa harus mengetahui apa yang ada dibaliknya, semua bagaikan sandiwara agar semua terlihat normal didepan dan tidak normal didalamnya. Jiwa ini telah kubelah menjadi dua buah partisi dimana yang satu harus tetap terlihat normal namun disisi yang tidak terlihat rasa sakit yang luar biasa dirasakan dan sepertinya tidak akan sembuh dan apakah akhirnya menjadi gila, hanya nanti jawabannya walaupun beberapa test kejiwaan sempat dilalui tanpa sepengetahuan siapapun...

Biarlah semua ini dirasakan sendiri, menikmati indahnya bertepuk sebelah tangan dan memendamnya sendiri tanpa harus berbagi, itu lebih baik.... yang terbaik hanya untuknya apapun itu pasti kulakukan tanpa harus tau apa yang kurasakan kurasa memang begitu, kebahagiaannya yang utama tanpa ia harus tau sakit yang dirasakan hati ini... dan biarlah hati ini terus hancur seperti adanya....

Thursday, September 29

Wish you Were Here

I always be here waiting for you to come back home
I keep our flowers grow, since we planted the seed many years ago
And I stare at the moon and hope we’ll meet there, hope we’ll meet there?‘cause I miss you
I wish you were here
I know it’s hard for you to stay and so I let you go
But you promised to never let me down and said that you love me so
And I stare at the moon and hope we’ll meet there, hope we’ll meet there
‘cause I miss you?I wish you were here
Make your dreams fulfilled, and don’t forget to take me with you someday.

-Endah N Rhesa-

Tuesday, September 6

I Miss You KL

Ketika rindu yang kurasakan  sudah tidak dapat ku bendung, ketika perasaan itu berasa diujung ubun - ubun kepalaku dan ingin ku katakan namun aku tersadar, apakah aku masih pantas untuk mengungkapkannya, untuk mengutarakan perasaanku padamu, rasa rinduku pada senyumanmu, canda tawa, cerita -cerita, semua yang ada pada dirimu...

Apakah aku pantas???, apakah aku masih berhak???, apakah rinduku bertepuk sebelah tangan???, apakah akuuuu....
Aku tidak tahu apa jawaban dari pertanyaan itu, dengan semua yang telah aku perbuat, menyakitimu, dan semua sifat buruk yang aku miliki aku tidak tau apakah aku masih pantas atau tidak...

Aku hanya mengikuti perasaanku, apa yang aku rasakan saat ini dan mengesampingkan logika yang aku miliki bahwa AKU SANGAT MERINDUKANMU...
Entah itu masih pnatas atau tidak namum perasaam itu yang aku rasakan, mungkin aku hanya bisa menulis, entah kau akan membacanya suatu saat nanti yang jelas perasaan itu akan tetap sana, tidak akan berubah, aku terlalu mencintaimu, kau telah memiliki hatiku seluruhnya....

Sunday, August 28

Nama Abadi

Sabtu, 27 Agustus 2011 pukul 15.15 sore hari, perasaanku mulai tidak jelas antara tegang, takut, senang, keringat dingin dan semuanya bercampur menjadi satu. Ruangan AC menambah suasana semakin dingin dimana telapak tangan dan kakiku sudah berair sebelumnya. Keadaan saat itu sudah hampir siap, ada sepasang bangku, semacam lampu belajar tegap siap menyorot seperti lampu operasi, sebuah meja pendek, jarum steril ukuran 9 pun dikeluarkan beserta penampangnya, sepasang sarum tangan, semacam balsem, tinta hitam, dan mesin yang sudah siap dirakit bersama jarum, serta sebuah sket yang akan dibuat.

Waktu saat itu menunjukkan hampir pukul 15.30 dan semua peralatan siap, mesin pun dihidupkan dan terdengar suara "ddrrttt drrttttt dddrrrrrttttt" suara itu semakin membuat perasaanku makin tidak karuan, hanya senyuman tipis yang terlihat dari bibirku namun itupun terpaksa untuk menghibur diri agar tidak terlalu tegang karena aku belum pernah merasakannya sebelumnya, hal ini pertama dalam hidupku dan akan mengubah semuanya.

Mesinpun mulai mendekat dan sebelumnya telah dicelupkan ke sebuah cup berisi tinta, mesin itu semakin mendekat kearah kulitku dan akhirnya aku merasakannya tetesan tinta itu menyatu didalam tubuhku dan apa yang aku rasakan saat itu.......
Tidak dapat ku ungkapkan dengan kata-kata sebelum kalian semuanya mencoba sendiri :)
Goresan demi goresan, arsiran demi arsiran jarum menari dipermukaan kulitku, dan aku mulai beradaptasi dengan yang aku rasakan walaupun begitu tetap saja rasanya... sampai akhirnya goresan terakhirpun selesai aku melihatnya dan sebuah hasil karya seni telah menyatu dengan kulitku.

Sebuah tulisan yang sangat bermakna dalam tubuhku, Nama indah seorang wanita yang sangat spesial dan sangat aku cintai namanya kini telah terukir permanen di tubuhku, namun jauh sebelum itu dirinya telah terukir permanen dihatiku dan tidak akan hilang atau terhapus sampai nafas terakhirku begitu juga dengan nama indahnya ditubuhku telah terukir abadi, seabadi rasa cintaku padamu...



Saturday, August 27

Untitled 3

Kau telah menjadi masa lalu, memang benar adanya kata itu karena kini aku bukan siapa -siapa. Mudah untuk melupakanku karena memang semua salahku telah membuatnya sakit hati karena semua sikapku ini. dan bahkan bila orang lain membencikupun aku terima, aku pantas mendapatkan semua ini buah hasil perbuatanku, karmaku atas semua tindakanku selama ini, tidak ada rasa amarah hanya pasrah menerima semuanya. mereka pantas untuk menghina ata menghujat karena memang begitu kelakuanku.

Pantas mendapatkannya???, yap aku memang pantas...
Watak, sifat, perbuataanku memang bisa dibilang buruk, over protective berlebihan seperti layaknya bocah kecil yang belum tahu apa itu cinta dimana ada rasa tenggang rasa, saling percaya dan menghargai satu sama lain, itu tidak aku miliki sehingga aku memetik buahnya kini dan harus aku nikmati..

Tidak ada yang salah atau aku benci dalam hal ini, hanya aku rasakan sendiri dan mencoba menikmatinya. itu semua karena rasa sayang aku padamu...

Wednesday, August 24

Untitled 2

Rasa itu tidak dapat dihilangkan,
Sudah berbotol minuman alkohol kuteguk,
Cara - cara bodoh menyiksa diri,
Ratusan puntung rokok,
Namun belum menghasilkan....

Hati ini tidak berasa,
Tidak tahu lagi entah itu rasa senang, sedih, atau apapun,
Seakan semuanya datar,
tidak bergairah...

Sungguh berat,
Dan memang sepertinya tidak dapat dihilangkan,
Kau sudah menyatu,
Darah daging,
Perasaan,
Hati yang ku miliki memang diciptakan Tuhan hanya untukmu,
Tidak mungkin bisa dihapus,
Kau pemilik hati ini...

Wednesday, August 17

MERDEKA!!!

MERDEKAA!!!!, kata itu yang seluruh rakyat Indonesia komandangkan 66 tahun yang lalu, dan kata itu terus bergema setiap tanggal 17 Agustus. Dimana Indonesia bebas dari penjajahan berkat perjuangan seluruh rakyat.

Seiring waktu berjalan sepertinya kemeriahan menyambut peringatan hari raya kemerdekaan Indonesia semakin memudar. Entah itu perasaan ku saja atau memang benar adanya, Sejak kecil saya merayakannya dengan upacara pagi disekolah dan dilanjutkan dengan meriahnya lomba-lomba di hampir setiap gang. Namun lambat laun sepertinya semangat itu memudar, walaupun di beberapa tempat tetap menjaga tradisi untuk memeriahkan kemerdekaan RI.

Selain hal kecil perayaan dari segi pembangunan saya tidak tahu apakah kita sudah merdeka atau belum, pandangan dan spekulasi orang berbeda - beda, dan saya tidak dapat menyimpulkan apakah kita sudah merdeka atau belum?

Namun apapun yang terjadi kecintaan saya terhadap Tanah Air ini tidak terhingga, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya, banyak negara lain yang iri terhadap kita, segalanya kita punya, dan mereka sangat takut bila kita menjadi negara yang mandiri, kekayaan alam kita melimpah pesonanya sudah terkenal sampai ke pelosok dunia, apa yang tidak Indonesia punya?
Apapun yang terjadi saya akan tetap cinta dengan Ibu Pertiwi, Dirgahayu Indonesia TERUS MERDEKA!!!

Monday, August 15

Untitled

PENYESALAN memang selalu datang belakangan, tiada kata lain selain itu. Dijadikan sebagai pembelajaran yang sangat berharga untuk introspeksi diri. Dikala dirimu diberi banyak sekali kesempatan namun selalu kesempatan itu disia-siakan begitu saja hanya karena hal yang kecil namun menjadi besar. mungkin itu titik dimana kesalahan terbesar ku buat, semua karena sikap kekanak-kanankan serta curiga terlalu berlebihan yang bahkan aku tidak tahu dari mana itu muncul dan mengapa selalu muncul kembali. Sungguh hal bodoh yang kulakukan!!!

Rasa percaya itu kujadikan salah arti dan kesalahan aku perbuat lagi, rasa sayang berlebih mungkin menjadi penyulut serta pikiran-pikiran pendek yang muncul begitu saja sehingga menjatuhkan diriku sendiri serta membuat lubang itu semakin dalam sampai akhirnya aku terjebak oleh semua yang ku lakukan sungguh hal bodoh!!!

Aku terus belajar untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih baik lagi, serta belajar tidak hanya saja rasa sayang yang harus kita punya, namun kepercayaan dan menghargai. sungguh seperti anak kecil yang bodoh semua yang ku lalukan hingga kesempatan itu habis dan tidak tersisa, walaupun hanya untuk memperbaikinya, aku telah jatuh terpuruk oleh tingkah laku aku sendiri.

Andaikan saja ada sebuah keajaiban atau sedikit harapan, namun nampaknya sudah tidak ada harapan lagi untukku, sekarang hanya rasa yang tersisa, mencintai tanpa dicintai, memberikan rasa sayang dan mencurahkan perasaanku tanpa  disayangi, namun tetap kulalukan semua itu, seluruh hati dan jiwaku telah aku berikan untuknya, walaupun tidak mengharapkan apapun aku akan tetap menyayanginya dan mencintainya tanpa berubah sedikitpun, hanya itu yang dapat kulakukan...

Saturday, July 16

Seniman Jalanan

Mereka tidak berbeda dengan para seniman-seniman atau musisi papan atas, mereka sama-sama bernyanyi diatas panggung, musisi papan atas diatas panggung kerek sedangkan para seniman jalanan diatas panggung bus kota. Mereka sama-sama didengar oleh para penikmat, musisi papan atas oleh para fans mereka, sedangkan seniman jalanan oleh para penumpang bus kota. Mereka sama-sama mendapat bayaran, para musisi diabayar oleh promotor mereka, sedangkan seniman jalanan langsung diberikan oleh para penumpang. jam terbang merekapun sama-sama padat, para musisi dari kota-kekota lain sedangkan seniman jalanan dari satu bus kota ke bus lainnya.

Sering saya berpergian dengan bus kota, sudah banyak saya berjumpa dengan musisi jalanan, baik yang tua, muda, pria, wanita, baik yang bernyanyi biasa saja maupun yang bernyanyi sampai bisa saya bilang sangat bagus. asumsi masyarakat bahwa mereka adalah sampah masyarakat sebenarnya tidak semua benar, mereka berkarya, mereka berusaha menghibur dengan bernyanyi untuk menghidupi dirinya, banyak yang saya jumpai mereka bernyanyi denga baik, bahkan lebih bagus daripada artis2 sekarang ini yang lebih banyak tampil lipsync. 
lebih baik mana menurut kalian suara seniman jalanan yang tampil secara langsung didepan anda dengan jujur apa adanya mereka atau suara artis-artis instan dengan lipsync-nya?

Saya sendiri pernah mengalami fase dijalanan, mengamen bersama teman-teman dari rumah ke rumah, angkot ke angkot, bus ke bus, dan ternyata sangat berat, jumlah uang yang kami dapat kurang dari jumlah pengeluaran kami untuk makan, memang saya mengamen hanya untuk mencari kesenangan.

Tidak pernah sengan saya mengeluarkan uang lebih untuk para seniman jalanan apabila mereka bernyanyi dengan sangat bagus, itu sangat menghibur di tengah macetnya jalan raya, berbagai macam lagu mereka lantunkan, dari tembang lawas sampai lagu terbaru. Dan pernah saya bertemu dengan seniman jalanan di sebuah bus, saya masih ingat sampai sekarang begitu ia naik ke atas bus saya melihatnya bisa dibilang ia "lebih" dari kita, dengan agak terpapah iya menuju ketengah, dan menyapa sebentar sebelum ia bernyanyi, dan saya kaget ketika ia memetik gitarnya terlebih saat ia bernyanyi, saya berpaling dan melihatnya, harmonisasi nada dan gitar sangat bagus, dia menyanyi dengan sangat baik sekali walaupun dia "lebih", saya hanya bisa terdiam dan menikmatinya.

Janganlah memandang rendah mereka para seniman jalanan, mereka berkarya pada jalannya dan tempatnya, kita patut memberikan apresiasi bila mereka berkarya dengan baik :)

Monday, July 4

Aku Adalah Kamu

Tanah yang ku injak sama seperti mu,
Langit yang ku junjung sama perti mu,
Aku tak berbeda dari mu,

Udara yang ku hirup, kau hirup juga,
Dingin yang kau rasa, kurasakan juga,
Kita tak terlihat beda,

Matahari tak kan terlihat beda dari tempat mu,
Bulan dan bintang kan terlihat sama, dari tempatmu,
Dan memberi cahaya yang sama untuk kita,

Warna busana mu yang terlihat beda,
Nada kau dendangkan sama indahnya,
Hamoni simfoni dunia,

Kendati doa terucap beda,
Anugrah yang sama kita terima,
Aku adalah kamu, manusia yang sama.

-Dialog Dini Hari-

Sunday, June 26

My First Ever Gift From My Lovely Star

Tahun ini merupakan tahun yang sangat berarti dalam hidupku, terutama di bulan juni ini, karena selain usiaku yang bertambah, ucapan dari keluarga, sahabat, para dosen-dosen pengajar, serta teman-teman ada yang spesial karena di ulang tahunku kali ini ada bidadari yang menemaniku, serta memberikan aku hadiah yang sangat berkesan sekali.

Awalnya aku sama sekali tidak mengira akan mendapatkan sebuah hadiah, karena ia tidak memberitahuku sebelumnya, "ingin memberiku sebuah kejutan" ujarnya. Saat itu siang hari saat ulang tahunku, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak berhenti didepan rumah, ternyata mengantarkan sebuah bungkusan paket, aku sangat kaget pada saat itu. Setelah aku menerimanya dan melihat kirimannya tertera nama "Karatyaning Lintang" kekasihku, aku lebih kaget lagi melihatnya, sangat terharu aku pada saat itu. Aku tidak dapat menebak apa isi paket itu, dan aku juga hanya ingin membukanya langsung dihadapannya. Namun kami Long distance, dan dimalam harinya kami memutuskan bertemu via web cam, karena hanya dari sanalah kami berdua dapat langsung bertatap muka, ditengah-tengahnya saya menunjukkan paket yang ia berikan, dan aku membukanya. Setelah aku membukanya aku sangat kaget sekali karena ia memberikan sebuah buku yang memang sudah sangat lama aku inginka, sungguh terharu aku saat itu, dan sangat emosional perasaanku, sungguh tidak dapat aku ungkapkan.

Yang membuat aku sangat emosional adalah karena ini pertama kalinya saat aku ulang tahun aku memiliki kekasih yang sangat aku cintai, serta untuk pertama kalinya juga aku menerima hadiah di hari ulang tahunku, di hari spesial, kado spesial, dan dari seseorang yang sangat spesial. Sungguh tidak dapat aku ungkapkan bagaimana perasaan aku saat itu.

Terima kasih Karatyaning Lintang
I Love You






Monday, June 20

Budaya Antri atau Membudayakan Tidak Antri

Suatu siang cuaca saat itu sangat panas, saya sedang mengendarai motor saya untung memperpanjang SIM yang sudah hampir habis masa berlakunya. Kulihat sekilas spedometer motorku, ternyata meteran bensin hampir menunjukkan "E", dan saya berniat untuk mengisinya di pom bensin terdekat.

Tibalah saya di sebuah pom bensin, keadaan saat itu agak ramai oleh kendaraan roda dua seperti yang saya kendarai. saya mengantri untuk menunggu giliran, di tempat saya mengantri terdapat 2 buah dispenser, yang satu hanya premium, dan yang satunya lagi premium dan pertamax. Motor saya menggunakan pertamax.

Saya sudah cukup lama mengantri, berjejer dengan motor yang lebih dahulu datang, namun dari sebelah saya ada seorang pengendara motor, saya tahu ia seorang tukang ojek dari rompi yang digunakannya. Dengan santainya ia berhenti menyelak disamping saya dan berusaha menyerobot. Saat itu saya melihat pertamax hanya tinggal satu motor, dan saya maju untuk mengisi bensin,  namun saya kaget karena tukang ojek tersebut tiba-tiba membentak saya dengan nada yang keras "ET DAH BUSET! MAU JADI JAGOAN LO BARU DATENG LANGSUNG NYELAK-NYELAK, BUKANNYA ANTRI LO, BERANI BENER!!!".

Kurang lebih itu yang ia katakan kepada saya, hampir semua pengendara motor dan petugas pom bensin melihat ke arah saya, sebenarnya apa salah saya?, pengendara motor lain dan petugas pom bensin pun tahu siapa yang mengantri lebih dulu, namun semua hanya terdiam melihat. sayapun tidak ingin memperpanjang perkara, saya hanya diam melihat kearah tukang ojek tersebut, lalu dengan santainya ia mendahului motor saya dan mengisi bensin motornya, selanjutnya baru motor saya yang di isi.

Sepanjang perjalanan saya hanya berfikir, apakah saya salah, mengapa semua orang hanya terdiam, begitu pula dengan saya mengapa hanya diam, apakah budaya antri sudah tidak berlaku lagi, atau hukum rimbakah yang berlaku sekarang?

Monday, June 13

Lensa Mata Saya

Photography bagi saya sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru atau banyak orang bilaang dengan khiasan "anak kemarin sore". kalau saya mem-flash back ke belakang merupakan sejarah tersendiri antara saya dan lensa kamera.

Kamera pertama yang saya pegang adalah sebuah kamera mainan berbentuk mobil-mobilan pemberian ayah saya sepulang iya dari kantor, Ia mendapatkannya dari membeli sebuah fast food ayam goreng ternama dan berhadiah sebuah kamera, saya sangat senang sekali ketika melihatnya, selain bentuknya yang lucu yaitu mobil-mobilan berwarna merah, saat itu saya masih kelas 2 SD, saya langsung menggenggamnya dan bergaya seperti photographer profesional, sebenarnya saya tidak tau apa-apa. sayangnya saya tidak dapat mengabadikan hasil foto pertama saya dikarenakan waktu itu foto belum bisa di scan dan saya kehilangan klise-klise hasil foto saya sampai akhirnya kamera itu rusak dan menjadi sampah.

Setelah kamera mobil-mobilan saya menggunakan kamera milik orang tua saya ketika berpergian, masih dengan kamera film, karena pada jaman itu era digital belum begitu terkenal, selain itu harganya yang tidak terjangkau oleh kami.

Kamera selanjutnya saya diberikan sebuah kamera kodak oleh om saya, sebuah kamera film otomatis, sudah dilengkapi dengan built in flash, tidak terbayang saya seperti mendapatkan harta karun, lagi-lagi kesalan saya tidak dapat menyimpan hasil foto dengan kamera ini, sungguh sangat menyesal, selain itu kamera inipun menjadi bangkai karena tidak sengaja dijatuhkan dari lemari dan mengalami kerusakan.

Kamera film, khususnya kamera plastik sangat berarti bagi saya, karena disana saya dapat belajar jujur, apapun hasilnya itulah kita, tanpa polesan digital seperti yang sangat marak sekarang ini, itu menurut pandangan saya.

Kamera digital yang pertama kami miliki adalah Canon PowerShot A510, kamera dengan resolusi 3,2MP, dengan LCD layar 1,8", power oleh 2 buah batrai AA, serta dilengkapi fitur manual yang akhirnya saya dapat belajar lebih dalam. bukan mudah untuk membelinya, kami membeli dengan credit card seharga 2,5 juta tahun 2000, dimana saat itu dengan harga segitu bukan harga yang murah. awal menggunakannya saya masih memakai modus auto dengan dimanjakan fitur dan kita hanya tinggal mengabadikan momen. namun seiring waktu saya ingin mengetahui lebih dalam, mulai dari browsing, sampai membeli buku-buku tentang photography. karena saya tidak puas dengan hasil foto auto. saya pun mulai mencoba - coba dan hasilnya...
blur..
under expose...
over expose...
tidak semudah yang seperti saya baca, sesaat saya berfikir, betapa hebatnya photographer terdahulu yang menggunakan SLR manual dengan menggunakan film dimana mereka tidak dapat melihat langsung hasil foto yang mereka ambil, SALUTE!!!.
sayapun mulai mencoba-coba dengan mengikuti panduan dan juga mungkin sedikit bakat yang saya miliki dan keinginan besar saya, banyak saya berdiskusi dengan rekan sesama photographer, mereka sangat open, 

PERLU DITEKANKAN, tidak perlu anda memiliki kamera bagus, atau harus dengan begini begitu, yang terpenting adalah keinginan untuk terus belajar!!!

karena pada saat itu saya hanya dengan kamera digital yang sudah mulai tergantikan serinya dengan yang lebih canggih namun mereka tetap membantu saya dan membagi ilmunya, keterbatasan bukanlah segalanya. dan sayapun mulai menikmati indahnya mengabadikan momen dibalik lensa.

Namun pada saat menggunakan kamera pocket digital mungkin feeling saya belum kuat dan keterbatasan, saya masih terbiasa meng edit hasil foto saya aga terlihat lebih clean, dan berlanjut ketika saya menggunakan DSLR...
*berlanjut...

Tidak puas hanya dengan pocket, saya mulai mencoba - coba DSLR, saya tidak memilikinya, namun hanya mencoba dengan meminjam-minjam kamera teman saya, semakin saya kecanduan karena selain pegangan kamera lebih mantap, juga dengan prosesor yang dimilikinya menjadi kelebihannya dalam menangkap momen

Setelah menabung 2 tahun lebih ditambah saya mengorbankan PSP kesayangan saya beserta efek-efek gitar yang saya miliki akhirnya saya dapat memiliki sebuah kamera DSLR Canon EOS 30D second, saya memang dari awal memegang DSLR mengincar camera ini karena sensornya saya suka, sebenarnya seri sebelumnya sedikit lebih bagus menurut saya EOS 20D, namun LCD 1,8" kurang bagi saya, dan saya putuskan dengan EOS 30D

*lanjutan...
Setelah saya menggunakan DSLR saya akui masah banyak meng-edit hasiil foto saya, namun dengan semakin banyaknya saya sharing akhirnya saya sudah semakin mengerti dan mengurangi editan, ditambah saya mendapat ilmu yang berharga dengan teknik lighting, dimana awal-awal saya mengenal lebih dalam photography saya terkadang bekerja menjadi assisten lighting dan tukang angkut lampu, saya belajar dari sana bagaimana men-setting dari para photographer, ilmu yang berarti bagi saya dan mengurangi editan pada foto saya dan menggunakan teknik dalam mengabadikan momment.

Yang membuat saya jatuh cinta pada photography adalah karena "moment itu hanya sekali dan tidak dapat diulang, abadikan momen itu"

Thursday, June 9

Sunrise Gunung Batur

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia, letak salah satu Gunung Berapi yang masih aktif di Bali. Gunung yang memiliki kaldera terbesar dan terindah di dunia (van Bemmelen, 1949) bernama Gunung Batur. Batur memiliki kaldera dengan luas 13,8 x 10 km, dan selain keindahan kaldera yang dimiliki Batur juga memiliki danau yang berbentuk bulan sabit yang menempati bagian tenggara yang panjangnya sekitar 7,5 km, lebar maksimum 2,5 km, kelilingnya sekitar 22 km dan luasnya 16 km2 yang bernama danau Batur.

Sudah tiga kali saya mendaki gunung Batur, dari mulai untuk melihat sunrise yang indah dari puncaknya, mengelilingi gunungnya untuk melihat gumpalan kawah belerang yang masih aktif, sampai hanya untuk hiking melepas rindu dengan gunung yang indah ini, dan selalu ada sensasi yang berbeda.

Tidak terlalu sulit untuk mencapai gunung Batur, namum memang tidak ada kendaraan umum untuk mencapainya, kita harus menggunakan kendaraan pribadi. waktu tempuh untuk mencapai pos pendakian gunung Batur dapat ditempuh sekitar 2 jam dari kota Denpasar. setibanya di ulun danu kintamani kita dapat menjumpai pos pendakian untuk mendapatkan informasi. jika belum pernah mendaki Batur jangan khawatir karena banyak terdapat guide yang siap mengantar mendaki serta mengelilingi gunung, untuk guide range harga untuk sekali tour sekitar 80.000 - 15000 keatas tergantung jumlah pendaki dan negosiasi. Jarak tempuh untuk mencapai puncak batur sekitar 1,5 jam sampai 2,5 jam tergantung kondisi fisik dan alam. sedangkan track yang dilalui untuk pertama kawasan hutan berpasir, kemudian track menanjak yang memiliki medan batuan, sangat disarankan menggunakan safety shoes atau setidaknya sandal gunung untuk safety. Batur Memiliki 2 puncak, yang pertama berupa lapangan padang ilalang bekas letusan gunung, dan kita bisa mendaki sekitar 15 - 30 menit untuk ke puncak tertinggi, namun dipuncak atas lebih kecil. 

Untuk sekedar pemberitahuan, gunung Batur merupakan gunung vulkano dan tidak memiliki sumber air, jadi disarankan untuk membawa logistik dari bawah, walaupun demikian karena objek wisata di puncak tersedia warung - warung yang hanya buka menjelang sunrise, menyediakan berbagai macam minuman dan makanan ringan namun dengang harga yang yang lumayan mahal. untuk sebotol coca - cola kita harus merogoh kocek sebesar 25.000 rupiah. (yog.)

Sumber lain tentang Gunung Batur :


Beberapa photo yang saya ambil ketika sunrise ;







Saturday, May 14

STAR

Bintang yang membuatku terkesima,
Bintang yang membuatku tak mampu berkata-kata,
Bintang yang telah mencuri hatiku,
Bintang yang yang tidak bisa membuatku berpaling,
Bintang yang selalu menemaniku,
bintang yang mendamaikan diriku,
Bintang yang terus mengawasiku,
Bintang yang memelukku dengan hangat,
Bintang yang sangat aku cintai,
Hanya kau BINTANGKU!

BESAKIH yang AGUNG


Pura Besakih


FILOSOFI
Keberadaan fisik bangunan Pura Besakih, tidak sekedar menjadi tempat bersemayamnya Tuhan, menurut kepercayaan Agama Hindu Dharma, yang terbesar di pulau Bali, namun di dalamnya memiliki keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung Agung. Sebuah gunung tertinggi di pulau Bali yang dipercaya sebagai pusat Pemerintahan Alam Arwah, Alam Para Dewata, yang menjadi utusan Tuhan untuk wilayah pulau Bali dan sekitar. Sehingga tepatlah kalau di lereng Barat Daya Gunung Agung dibuat bangunan untuk kesucian umat manusia, Pura Besakih yang bermakna filosofis.
Makna filosofis yang terkadung di Pura Besakih dalam perkembangannya mengandung unsur-unsur kebudayaan yang meliputi:
  1. Sistem pengetahuan,
  2. Peralatan hidup dan teknologi,
  3. Organisasi sosial kemasyarakatan,
  4. Mata pencaharian hidup,
  5. Sistem bahasa,
  6. Religi dan upacara, dan
  7. Kesenian.
Ketujuh unsur kebudayaan itu diwujudkan dalam wujud budaya ide, wujud budaya aktivitas, dan wujud budaya material. Hal ini sudah muncul baik pada masa pra-Hindu maupun masa Hindu yang sudah mengalami perkembangan melalui tahap mitis, tahap ontologi dan tahap fungsional.
OBJEK PENELITIAN
Pura Besakih sebagai objek penelitian berkaitan dengan kehidupan sosial budaya masyarakat yang berada di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali.
Berdasar sebuah penelitian, bangunan fisik Pura Besakih telah mengalami perkembangan dari kebudayaan pra-hindu dengan bukti peninggalan menhirpunden berundak-undak, arca, yang berkembang menjadi bangunan berupa merupelinggihgedong, maupun padmasana sebagai hasil kebudayaan masa Hindu.
Latar belakang keberadaan bangunan fisik Pura Besakih di lereng Gunung Agung adalah sebagai tempat ibadah untuk menyembah Dewa yang dikonsepsikan gunung tersebut sebagai istana Dewa tertinggi.
Pada tahapan fungsional manusia Bali menemukan jati dirinya sebagai manusia homo religius dan mempunyai budaya yang bersifat sosial religius, bahwa kebudayaan yang menyangkut aktivitas kegiatan selalu dihubungkan dengan ajaran Agama Hindu.
Dalam budaya masyarakat Hindu Bali, ternyata makna Pura Besakih diidentifikasi sebagai bagian dari perkembangan budaya sosial masyarakat Bali dari mulai pra-Hindu yang banyak dipengaruhi oleh perubahan unsur-unsur budaya yang berkembang, sehingga memengaruhi perubahan wujud budaya ide, wujud budaya aktivitas, dan wujud budaya material. Perubahan tersebut berkaitan dengan ajaran Tattwa yang menyangkut tentang konsep ketuhanan, ajaran Tata-susila yang mengatur bagaimana umat Hindu dalam bertingka laku, dan ajaranUpacara merupakan pengaturan dalam melakukan aktivitas ritual persembahan dari umat kepada TuhanNya, sehingga ketiga ajaran tersebut merupakan satu kesatuan dalam ajaran Agama Hindu Dharma di Bali.

Photo : Me.